July 25, 2009 by Tim Dunia Fitnes
Filed under Articles, Featured
You think you know it, but you have no idea. Anda pikir sudah tahu banyak soal fitnes? Jangan-jangan yang Anda tahu hanya mitos saja? Atau justru banyak yang Anda tidak tahu? Cek dulu kebenaran mitos-mitos yang sering Anda dengar selama ini.
Mitos 1: No pain, no gain
Berlatih tidak harus menyakitkan untuk berhasil. Bahkan faktanya jika latihan menyakitkan tubuh, mungkin ada yang salah dengan metode latihan Anda. Rasa sakit dan nyeri pada pemula memang wajar, tetapi jika berkelanjutan maka artinya Anda berlatih terlalu keras. Rasa sakit pada otot yang terjadi lebih dari 48 jam setelah berlatih adalah peradangan dan kerusakan pada jaringan elastis yang mengelilingi serat otot. Beri waktu otot untuk beradaptasi dan jangan berlatih terlalu banyak dalam waktu yang terlalu singkat atau Anda akan lebih beresiko cedera otot. Train smarter not harder!
Mitos 2: Terlalu banyak keringat ketika berlatih artinya tidak sehat
Keluarnya keringat ketika berlatih adalah pertanda bahwa tubuh telah beradaptasi dengan cepat untuk melepaskan panas dari tubuh. Pada saat yang sama, kelenjar keringat meningkatkan jumlah keringat di tubuh. Orang-orang yang aktif memproduksi keringat dalam jumlah yang lebih banyak daripada orang-orang yang pasif dan jarang berolahraga karena mereka yang aktif mempunyai sistem pendingin tubuh alami yang lebih efisien.
Mitos 3: Jika berhenti berlatih, maka otot akan berubah menjadi lemak
Lemak dan otot adalah dua jaringan yang berbeda. Lemak tidak akan bisa berubah menjadi otot dan begitu juga sebaliknya. Faktanya adalah, otot akan menyusut ketika Anda tidak berlatih, sementara Anda terus makan dengan porsi seperti pada saat latihan walaupun Anda sudah tidak berlatih. Hasilnya adalah kalori yang Anda makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh, sehingga tubuh akan menyimpannya sebagai lemak.
Mitos 4: Jika sudah berlatih, boleh makan apa saja
Jika Anda ingin menebus pola makan yang amburadul dengan berlatih, maka Anda akan kecewa. Walaupun hal tersebut masih lebih baik daripada makan bebas dan tidak pernah berolahraga, tetapi melakukan olahraga tanpa pengaturan pola makan yang baik berarti Anda tidak akan mendapatkan hasil maksimal dari olahraga atau latihan yang Anda jalankan.
Mitos 5: Jika tidak berlatih keras dan sering, hanya buang-buang waktu
Hal itu tidak benar. Bahkan aktifitas berintensitas sedang seperti misalnya jalan kaki, jogging atau bersepeda beberapa kali dalam seminggu akan memberi Anda manfaat yang sangat besar. Berjalan sekitar 30 menit setiap hari akan sangat menyehatkan jantung Anda.
Mitos 6: Berlatih dapat menyembuhkan segala macam penyakit
Walaupun berlatih dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup Anda, namun tidak berarti berlatih akan menyembuhkan segala penyakit Anda. Malah setiap orang yang akan berlatih disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahlinya untuk meminimalkan resiko cedera. Olahraga fisik secara reguler dapat membantu meningkatkan kesehatan dan mengurangi hingga mencegah resiko berbagai penyakit mulai jantung, diabetes, penyakit sendi dan lain-lain. Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan?
Mitos 7: Latihan angkat beban akan membuat badan cewek berkembang dan berotot
Banyak wanita menghindari latihan angkat beban dengan alasan tersebut. Padahal kenyatannya, justru latihan angkat beban merupakan cara terbaik dan tercepat untuk membantu proses fat loss dan mengencangkan otot. Jumlah kandungan hormon pria dan wanita juga sangat berbeda. Wanita hanya memiliki sejumlah kecil hormon testosteron sehingga tidak akan mudah berotot seperti kaum pria.
Mitos 8: Semakin banyak berlatih, semakin baik
Terlalu banyak berlatih hanya akan mengakibatkan satu hal pasti, yaitu overtraining. Kondisi overtraining dapat menyebabkan cedera, depresi dan mendatangkan penyakit (tingginya pelepasan radikal bebas). Sebaiknya Anda harus dapat menyeimbangkan antara latihan dan istirahat karena justru pada saat beristirahatlah massa otot Anda akan tumbuh.
Selengkapnya...
Minggu, 09 Mei 2010
Mitos-mitos Seputar Fitnes yang Menyesatkan
Sabtu, 08 Mei 2010
Mitos makanan dan minuman untuk atlet
Salah satu dasar untuk mempertahankan kondisi tertinggi efisiensi fisik dan prestasi olah raga adalah gizi yang optimal. Kondisi ini didefinisikan tidak dengan meningkatkan makan yang banyak tetapi intake gizi yang cukup untuk mempertahankan seseorang dalam kondisi fisik maksimal.
Namun dalam praktek sehari-hari banyak para atlet dan pelatih kurang memahami tentang makanan atlet, sehingga meyakini tentang berbagai mitos makanan dan minuman yang kalau dikonsumsi akan memberikan kekuatan luar biasa. Di bawah ini akan dibahas tentang mitos makanan dan minuman yang melanda berbagai atlet berprestasi baik yang dikonsumsi di dalam maupun di luar pemusatan pelatihan.
Mitos Susu
Banyak para atlet, pelatih dan pembina olah raga percaya, bahwa susu adalah penyebab kram perut dan diare. Susu terutama yang rendah lemak atau skim sangat mudah dicerna, dan gizinya tinggi. Seorang atlet, kalau ia minum susu lalu diare, disebabkan karena lactose intolerance atau tidak tahan laktosa. Hal ini dapat diterangkan sebagai berikut.
Seseorang yang sudah lama tidak pernah minum susu, apalagi sejak balita sampai ia dewasa tidak minum susu, maka enzim laktose yang mencerna laktose menjadi hilang. (Laktose hanya ada dalam susu, tidak ada dalam bahan makanan lain, karena itu laktosa disebut pula sebagai karbohidrat susu). Apabila sekarang yang bersangkutan minum susu, sedangkan enzim laktosenya sudah hilang, atlet tersebut akan menderita diare.
Mitos Kopi
Seorang atlet mempunyai kebiasaan minum secangkir kopi sebelum bertanding. Dia beranggapan bahwa kopi meningkatkan kemampuannya bertanding.
Ada penelitian membuktikan bahwa caffein memberi keuntungan untuk seorang atlet endurans. Minum kopi sebelum bertanding memberi stimulan untuk merelease lemak ke dalam peredaran darah, dan otot membakar lemak ini menjadi energi. Seorang atlet endurans akan dapat lebih lama bertahan melakukan latihan sebelum glikogen habis terpakai.
Jadi kopi memberikan efek positif terhadap ketersediaan energi, sedangkan banyak peneliti-peneliti lain meragukan kebenaran ini. Akhir-akhir ini beberapa peneliti mengemukakan bahwa tidak ada efek kopi terhadap performa apabila atlet yang bersangkutan makan makanan tinggi karbohidrat. Karbohidrat yang tinggi dalam makanan lebih memberikan efek terhadap ketersediaan energi daripada kopi.
Mitos Suplemen
Umumnya atlet yang biasa menggunakan suplemen beranggapan bahwa sedikit sudah baik, kalau banyak tentu akan lebih baik lagi. Dalam hal ini mereka tidak cukup mengetahui tentang bagaimana vitamin bekerja dan bereaksi di dalam tubuh. Vitamin kalau dikonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan toksis. Misalnya, vitamin B6 yang dikonsumsi lebih dari 1,0 g per hari dalam jangka berbulan-bulan dapat berakibat hilang koordinasi otot dan paralysis. Terlalu banyak vitamin C (lebih dari 1 g per hari) dapat menyebabkan masalah pada pencernaan, batu ginjal, dan diare. Pada umumnya, bila dosis lebih besar dari 10 kali lipat RDA (kebutuhan) dianggap sebagai megadosis, dan hanya diminum di bawah pengawasan dokter.
Apa efek sampingan yang tidak dikehendaki dari suplemen gizi megodosis ?. Semua vitamin atau zat gizi lainnya tersusun dari zat kimia. Pada megadosis, dalam sistem enzim di dalam tubuh kita berfungsi sebagai katalisator, tetapi karena terlalu banyak sebagian lagi berfungsi sebagai suatu zat kimia atau tidak lagi sebagai zat gizi. Sebagai contoh vitamin C, pada dosis rendah vitamin C berfungsi sebagai pengikat jaringan dan pencegahan skurvi, tetapi dalam jumlah besar vitamin C berfungsi sebagai pengikat jaringan dan pencegahan skurvi, tetapi dalam jumlah besar vitamin C dapat berfungsi macam-macam misalnya sebagai agen reduksi yang dalam beberapa hal berbahaya untuk kesehatan, misalnya meninggikan kadar asam uric, dan meningkatkan resiko terhadap penyakit gout. Terlalu berlebihan vitamin C dapat pula berakibat kurang baik terhadap penyakit diabetis, misalnya tes urine menjadi negatid padahal seharusnya positif.
Orang-orang menggunakan suplemen karena merasa bahwa menu makanannya miskin akan zat-zat gizi, atau dia memerlukan zat-zat gizi lebih banyak daripada orang lain karena keadaan tertentu, misalnya perokok berat, stres, dll. Pada keadaan yang kurang menguntungkan ini, terjadi penghambatan sekresi atau kinerja enzim yang membuat sistem metabolisme kurang efisien. Atau dengan kata lain apabila tubuh menggunakan zat-zat gizi dalam percepatan yang tinggi, maka orang tersebut membutuhkan zat-zat gizi tertentu dalam jumlah banyak yang belum tentu dapat disuplai hanya dari makanan.
Yang terbaik yang anda harus lakukan adalah meningkatkan perilaku makan yang sehat, dan jangan mengikuti orang lain dalam berperilaku makan atau minum suplemen tertentu, karena sesuatu yang baik buat orang lain belum tentu baik untuk anda. Jika anda sudah terbiasa dengan suplemen, bacalah label dengan hati-hati dan pilih supelemen yang terbuat dari bahan alami.
Mitos Protein
Sejak zaman Yunani Kuno, mereka sudah mengenal nasihat-nasihat gizi untuk atlet supaya berprestasi lebih tinggi. Nasihat pelatih untuk atlet antara lain makan daging rusa supaya lebih cepat larinya, makan daging kambing supaya lebih tinggi meloncatnya, dan makan daging sapi jantan agar lebih kuat membanting lawannya. Zaman sekarang, pelatih menganjurkan lebih banyak makan protein agar lebih baik prestasi yang dicapai.
Protein adalah zat gizi yang utama untuk mempertahankan pertumbuhan dan struktur tubuh, tetapi protein adalah sumber yang miskin untuk penyediaan energi dalam periode yang cepat untuk orang yang aktif fisiknya. Banyak atlet yang makan protein 3 atau 4 kali lebih banyak dari kebutuhannya.
Atlet sesungguhnya hanya membutuhkan 50 sampai 80 g protein per hari. Apa yang akan terjadi bila atlet mengkonsumsi protein terlalu banyak ?. Di dalam pencernaan sebelum diabsorpsi, protein dipecah menjadi asam-asam amino. Asam-asam amino ini kemudian dibentuk bermacam-macam protein sesuai fungsinya seperti untuk mempertahankan dan mengganti sel-sel rusak dengan sel-sel baru, pembentukan enzim dan hormon, mempertahankan kekebalan tubuh terhadap penyakit dan lainnya. Jika protein yang dikonsumsi lebih banyak dari yang dibutuhkan, maka kelebihan protein disimpan dalam bentuk lemak badan. Dengan kata lain badan menjadi gemuk, bukan otot yang bertambah besar.
Pada metabolisme protein, dikeluarkan bahan sisa yang bersifat toksik yaitu ammonia dan urea. Kedua bahan sisa ini harus dikeluarkan dari tubuh di dalam urine. Jika protein yang dikonsumsi terlalu banyak, maka atlet akan lebih banyak kencing untuk mengeluarkan bahan toksis tsb, sehingga ginjal akan bekerja lebih keras demikian pula hati untuk menormalkan bahan toksis yang t ersisa di dalam tubuh. Selain itu bersama urine akan keluar pula potassium dan mineral lainnya. Sehingga atlet akan beresiko terhadap dehidrasi, dan kekurangan zat-zat mineral, dan menurun performa atlet.
Mitos Garam
Natrium adalah mineral yang jumlahnya di dalam tubuh paling banyak bila dibandingkan dengan zat-zat mineral lainnya. Seorang dewasa membutuhkan kurang lebih ½ gram garam dapur per hari. Para pelatih professional sering menasihatkan untuk meminum tablet Na Cl pada sebelum, selama dan sesudah kompetisi. Atlet yang secara rutin terlatih, mengeluarkan natrium dan potassium melalui keringat. Tetapi badan sudah pula terlatih bagaimana mempertahankan garam di dalam badan secara efisien, sehingga yang hilang di dalam keringat hanya sedikit. Yang dibutuhkan oleh atlet yang berkeringat bukan air plus mineral, tetapi hanya cukup air saja. Apabila kalau atlet dianjurkan minum tablet garam, akan berbahaya buat kesehatan yang bersangkutan.
Mitos Sport Drinks
Sport drinks mengandung gula artifisial sebagai pemanis, glukose, garam dan air. Di advertensikan bahwa minuman ini lebih cepat masuk ke dalam peredaran daran daripada air biasa untuk segera dapat menyediakan energi. Hasil penelitian membuktikan malah sebaliknya. Sport drink masuk ke dalam peredaran darah lebih lambat daripada air biasa. Jadi sesungguhnya yang dibutuhkan atlet adalah air, air dan lebih banyak air bukan sport drink.
Mitos Puasa
Banyak pelatih menyuruh puasa sebelum atlet bertanding. Berpuasa tidak rasional untuk keperluan meningkatkan performa. Sampai sekarang, banyak atlet yang masih percaya bahwa berpuasa atau tidak makan makanan padat meningkat endurans dan kinerja atlet. Hal ini tidak benar. Berpuasa malah menurunkan endurans, karena berkurangnya jumlah makanan yang dikonsumsi, akan berakibat menipis deposit zat-zat gizi di dalam tubuh termasuk glikogen. Selain itu berpuasa lebih dari 12 sampai 24 jam akan berkurang jaringan otot vital, glikone, vitamin dan mineral. Jadi berpuasa untuk atlet adalah tidak perlu dan berpotensi menurunkan prestasi.
Efek Plasebo
Jika ada semacam pil, makanan atau minuman yang dipercaya mempunyai khasit yang memberi kekuatan, dan atlet dapat merasakan kegunaannya, pada hal secara ilmiah belum dapat dibuktikan, hal tersebut dikatakan sebagai efek plasebo. Anda punya fikiran yang mendorong berbuat sesuatu, secara psiko-sosial ada pengaruhnya terhadap performa.
Efek plasebo menggambarkan tentang perubahan performa yang dihasilkan dari perubahan mental seorang atlet yang mengharapkan pengarush dari sesuatu yang diterima atau diminumnya. Pada lingkungan klinis, plasebo diberikan dalam bentuk seustan tidak aktif untuk memuaskan kebutuhan simbolik dari suatu terapi. Dalam suatu penelitian double-blind, sebagian subjek diberik dan sebagian lagi sebagai kelompok kontrol yang diberik bukan terapi, tetapi berbentuk sama sehngga sipenerima juga percaya sebagai suatu terapi. Petugas yang memberi dan subjek yang menerima dalam double blind study sama-sama tidak tahu apakah yang diberikan itu suatu terapi atau bukan terapi.
Dalam banyak penelitian subjek dalam kelompok kontrol yang menerima plasebo ini juga menunjukkan pertambahan baik performa. Misalnya, pasien yang disuntik hanya dengan air (larutan saline), menurunkan rasa sakit sebanyak 70% bila dibandingkan dengan suntikan morfin. Contoh lainnya, misalnya atlet yang diberi tahu disuntik dengan anabolic steroids, padahal sesungguhnya disuntik dengan air, naik performa dalam melakukan latihan.
Hal ini juga berlaku terhadap berbagai produk minuman ergogenik. Produk minuman tersebut tidak/belum terbukti secara ilmiah memberi keuntungan yang nyata terhadap performa latihan. Beratus macam produk ergogenik yang dijual kepada atlet yang belum konklusif memberik keuntungan, namun dapat memberi efek plasebo bagi atlet yang percaya terhadap advertensi. Spesial skhema diit dan produk ergogenik telah banyak dan sering dinasihatkan para pelatih untuk meningkatkan fitnes dan endurans.
Contoh yang umum dijumpai misalnya minyak kecambah suplemen (mengandung vitamin E dan asam-asam lemak tidak jenuh), gelatin (sebagai sumber asam amino glycine), fosfat dan alkaline diberikan kepada atlet. Bahan makanan ini dapat memberikan keuntungan psikologi, tetapi tidak menguntungkan dari segi gizi dan fisiologi. Pemberian bahan makanan tersebut di atas dan bahan makanan superior lainnya lebih berlandaskan kepada supersisi dan tradisi.
Kesimpulan
Kepercayaan yang fanatik atau takhayul terhadap makanan sering dijumpai diantara para atlet dan pelatih. Beberapa makanan tertentu dianggap dapat memberikan kekuatan yang luar biasa, dan sebaliknya beberapa makanan harus dibatasi. Meskipun sheme diit ini memberikan keuntungan psikologik tetapi sama sekali tidak terhadap keuntungan fisikologik serta tidak mengindahkan perhitungan yang rasional melainkan lebih berdasarkan kepada tradisi tua atau takhayul.
Pengetahuan gizi para pelatih dan para atlet perlu ditingkatkan dan harus dicegah upaya mencari makanan atau drug yang bersifat super atau wonder dengan maksud untuk meningkatkan prestasi. Untuk meningkatkan kualitas, atlet harus mendapat prioritas dalam program gizi dan kesehatan. Atlet harus mempunyai kesempatan belajar tentang makanan, gizi dan kesehatan, serta mempraktekkannya sehingga terbentuk perilaku sehat.
Oleh Dr. M.A. Husaini
Puslitbang Gizi Bogor Jawa Barat
Selengkapnya...
Jumat, 07 Mei 2010
Kenapa Saya Tidak Mendapatkan Hasil dari Latihan Saya?
Kebanyakan pertanyaan yang masuk ke web saya, www.dennysantoso.com, adalah “kenapa badan saya tidak besar-besar padahal saya sudah 1th latihan?” atau “kenapa bicep saya tidak besar-besar?” Pertanyaan-pertanyaan semacam itu sepertinya sudah menjadi trend, dan semua orang mencari jawabannya di suplemen, dan melanjutkan pertanyaan-pertanyaan tadi dengan “saya harus pake suplemen apa?”
Sebelum beranjak ke “harus pakai suplemen apa”, harus kita sadari bahwa membentuk badan itu merupakan multifaktor. Bukan hanya suplemen yang membesarkan badan tetapi sangat banyak hal lain. Bahkan stress pun bisa membuat badan kita kurus tanpa kita melakukan apapun juga.
Berikut ini saya memberikan beberapa faktor yang mungkin harus Anda nilai ulang dalam kehidupan Anda apabila Anda tidak mendapatkan hasil dari latihan Anda:
1. Istirahat. Sudah cukupkah istirahat Anda? Berapa jam Anda tidur dalam sehari? Kebutuhan tiap-tiap individu berbeda-beda tetapi sebagai acuan, tubuh kita membutuhkan tidur sebanyak 7-9 jam dalam sehari. Ketika tidur, tubuh kita mengeluarkan hormon yang salah satunya bisa membantu tubuh kita untuk berkembang dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Selain istirahat tidur malam, perhatikan juga istirahat antar hari latihan. Anda tidak akan bisa mengembangkan chest Anda kalau Anda melatihnya tiap hari dengan harapan supaya cepat berkembang. Tubuh membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari untuk istirahat sebelum Anda menghajarnya lagi dalam sesi latihan berikutnya.
2. Latihan yang berat untuk otot yang dimaksud. Bagi yang bilang “Chest saya koq tidak bisa berkembang padahal sudah latihan rutin?”, coba nilailah kembali latihan Anda, apakah sudah berat? Banyak yang mengatakan sudah berat padahal dia melakukan pola latihan yang sama terus dengan beban yang sama (tidak menggunakan prinsip overload yang ada di artikel saya sebelumnya). Tubuh membutuhkan beban yang terus meningkat supaya otot juga beradaptasi seiiring dengan beban yang bertambah tersebut. Kita sekolah dari kelas 1 SD sampai kelas 6 SD juga bahan pelajarannya akan terus meningkat, bukan tetap bahan kelas 2 SD terus kan?:)
3. Variasi. Gunakan variasi untuk menghilangkan kejenuhan dari otot Anda. Ketika pola latihan Anda tidak pernah berubah, tubuh akan beradaptasi dan kurang merespon dari latihan Anda. Gunakan urutan yang berbeda ketika latihan, beban yang berbeda, waktu istirahat yang berbeda, jumlah set yang berbeda supaya variasi ini bisa mengejutkan otot Anda dan bisa kembali memicu adaptasi otot.
4. Apakah Anda melakukan cardio sebelum latihan beban? Kenyataan yang terjadi di lapangan adalah semua orang pasti melakukan cardio di depan sebelum latihan beban. Mereka berpikir bahwa ini cuma pemanasan. Memang sebaiknya melakukan pemanasan melalui cardio di depan, tetapi kesalahan banyak orang adalah, cardio ini dilakukan terlalu berat, dan bahkan terlalu lama. Anda tidak perlu melakukan pemanasan lari di treadmill selama 30 menit. Hal ini akan menghabiskan tenaga Anda dalam berlatih beban, sehingga akan menghambat perkembangan tubuh Anda secara significant. Usahakan latihan cardio di belakang, setelah selesai latihan beban baru berlatih cardio.
Itulah empat hal dasar yang harus Anda nilai ulang ketika anda mengalami plateau (no progress) dalam latihan Anda. Setelah semuanya itu benar, barulah langkah berikutnya Anda analisa kembali nutrisi makanan Anda. Apakah Anda sudah makan cukup gizi? Kurang gizi sangat menghambat perkembangan Anda, tidak peduli itu mau membentuk otot ataupun mengurangi berat badan, kecukupan gizi harian Anda sangat penting.
Semoga artikel ini bisa memberikan sedikit gambaran bahwa perkembangan tubuh kita cukup kompleks dan kita harus memahami setiap faktor supaya kita bisa memperbaiki pola latihan kita.
Denny Santoso, S. Kom, SAC, Dip. CBA, CSN, Certified Hypnotherapist
www.sportindo.com, www.dennysantoso.com
Tips Latihan, Pola Makan dan Panduan Suplementasi Ultimate Nutrition
Selengkapnya...
Rabu, 05 Mei 2010
contoh menu diet
Sarapan
- 1 Omelet telur atau telur rebus
- 2 potong roti gandum utuh/ 1 cup oatmeal
- 2 butir Ultra Ripped New and Improved Formula (sebelum sarapan)
Snack Pagi
- 1 buah apel/jeruk/pir
Makan Siang
- 1 ons dada ayam/ikan/daging sapi utuh
- 1 cup nasi coklat (brown rice)/ nasi merah
- 1 cup sayuran
Snack Siang
- 1 potong roti gandum utuh/ ½ cup oatmeal
- 1 potong ikan/daging panggang
Sebelum Latihan
- 2 butir Ultra Ripped New and Improved Formula
Sesudah Latihan
- 1 scoop Prostar Whey/Isocool/Iso Sensation 93 (disarankan saja)
Makan Malam
- 1 ons dada ayam/ikan/daging sapi utuh
- 1 cup sayuran
Catatan:
- Makanan yg harus dikurangi adalah semua bentuk gorengan dan gula, makanan yg mengandung gula tinggi adalah nasi putih, kentang, buah tertentu (pisang), coklat, permen, es krim, dan lain-lain
- Jumlah porsi menu diatas dapat disesuaikan dengan ukuran tubuh Anda
- Waktu untuk mengkonsumsi menu diatas tidak mengikat, dapat disesuaikan bagi yang latihan di pagi hari
- Pastikan ada jarak diantara waktu makan
- Kombinasi antar suplemen pembakar lemak diperbolehkan, tetapi khusus untuk Fat Bloc tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan CLA
- Jika tidak menggunakan Prostar whey/Isocool/Iso Sensation 93 harap mengganti dengan makanan yg mengandung protein tinggi seperti daging ikan/kacang2an
- Pada hari off (tidak latihan) gabungkan menu suplemen sebelum dan sesudah latihan
Selengkapnya...